Surabaya, brillianjustice.online   – Cuaca panas ekstrem kembali melanda wilayah Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, suhu tertinggi tercatat di Lamongan dengan mencapai 37,6 derajat Celcius.

Informasi tersebut diumumkan melalui akun resmi Instagram @bmkg.iklimjatim, Jumat (17/10/2025).

“Halo sobat iklim Jatim! Saatnya update suhu maksimum Provinsi Jawa Timur! Sepertinya lagi cerah-cerahnya nih,” tulis BMKG dalam unggahannya.

Menurut laporan BMKG, Lamongan menjadi daerah terpanas di Jawa Timur berdasarkan hasil pengamatan dari Automatic Weather Station (AWS) Lamongan. Tidak hanya itu, Lamongan juga pernah mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah pengamatan, yakni 39,9°C pada 17 Oktober 2018.

Selain Lamongan, sejumlah daerah lain juga mencatat suhu udara tinggi, di antaranya:

  • Lamongan: 37,6°C

  • Surabaya Utara: 36,8°C

  • Surabaya: 36,5°C

  • Jombang: 36,4°C

  • Ngawi: 36,1°C

Melalui unggahan yang sama, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kondisi tubuh dan menghindari dehidrasi.

“Bagi sobat iklim yang beraktivitas di luar ruangan, tetap jaga kesehatan, cukupi asupan air, dan jangan lupa gunakan sunscreen,” imbau BMKG.

BMKG juga meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca terkini.

“Tetap pantau informasi dari kami ya. Jangan lupa banyak minum air putih agar tubuh tetap segar,” tambahnya.

Meski begitu, BMKG mengungkapkan bahwa tidak semua kabupaten di Jawa Timur memiliki catatan suhu harian, karena sebagian alat pengamatan cuaca masih dalam proses perbaikan.

“Beberapa kabupaten belum memiliki AWS, sementara yang sudah ada sebagian sedang diperbaiki. Ke depan, kami berharap perangkat pemantau suhu bisa terpasang merata di seluruh wilayah Jatim,” jelas BMKG.

Fenomena suhu tinggi ini disebut terjadi secara musiman, bukan anomali cuaca yang berbahaya. BMKG menjelaskan bahwa pergeseran posisi semu matahari ke selatan Indonesia menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan menurun drastis.

“Langit yang cerah tanpa awan membuat radiasi matahari langsung mengenai permukaan bumi, sehingga suhu meningkat signifikan,” terang BMKG.

Untuk itu, masyarakat diimbau menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, serta menggunakan pelindung seperti topi, payung, atau sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan.

BMKG menegaskan, masyarakat tidak perlu panik menghadapi cuaca panas ini, tetapi tetap waspada dan menjaga kebugaran tubuh.

“Fenomena ini adalah bagian dari siklus tahunan. Tetap jaga kesehatan, perbanyak minum air, dan hindari aktivitas berat di bawah terik matahari,” tutup BMKG.(RED.AL)