KEDIRI, brillianjustice.online – Menyikapi potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi di akhir tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 300.2.3/15/418.07/2025, yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, atas nama Bupati Kediri.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa surat ini diterbitkan sebagai langkah antisipatif menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang mulai melanda wilayah Jawa Timur, termasuk Kediri.
“Seluruh perangkat daerah, camat, kepala desa, dan lurah diminta memperkuat koordinasi serta kesiapsiagaan di wilayah masing-masing. Pemantauan rutin terhadap informasi cuaca dari BMKG dan BPBD sangat penting dilakukan,” jelas Djoko, Minggu (19/10/2025).
Pemkab juga mendorong masyarakat untuk memeriksa prakiraan cuaca melalui situs resmi bmkg.go.id, aplikasi Info BMKG, serta akun resmi @infobmkgjuanda dan Instagram BPBD Kediri.
Selain itu, warga diminta mengambil langkah nyata di lingkungan masing-masing, seperti membersihkan saluran air dan sungai dari sampah atau sedimen guna mencegah banjir saat hujan deras melanda.
Langkah lain yang dianjurkan adalah memangkas pohon-pohon tinggi yang berpotensi tumbang serta menertibkan baliho dan papan reklame semi permanen di sekitar permukiman dan fasilitas umum.
“Upaya sederhana seperti ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat terpaan angin kencang,” imbuh Djoko.
Warga yang tinggal di daerah perbukitan juga diimbau untuk memantau kondisi tebing dan bantaran sungai. Jika ditemukan tanda-tanda seperti tanah retak, pohon miring, atau tiang condong, warga disarankan segera menutup retakan menggunakan tanah liat sebagai langkah pencegahan awal terhadap longsor.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, Pemkab Kediri juga meminta agar sistem keamanan lingkungan (siskamling) diaktifkan kembali, terutama pada malam hari dan saat hujan deras.
Pemantauan di area sungai dan lereng perbukitan dinilai penting untuk deteksi dini potensi longsor atau banjir bandang.
Di sisi lain, BPBD Kediri juga menegaskan bahwa perangkat daerah sesuai kewenangannya diminta menyiapkan personel, peralatan, dan logistik darurat yang siap digunakan kapan pun terjadi bencana.
“Koordinasi antarinstansi menjadi kunci utama untuk mempercepat respons penanganan di lapangan,” tegas Djoko.
Layanan darurat bencana dapat dihubungi melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kediri di nomor 0852-5918-6866, yang beroperasi selama 24 jam penuh.
Melalui surat edaran ini, Pemkab Kediri berharap seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesadaran kolektif dan kepedulian terhadap lingkungan, serta memahami pentingnya kesiapan menghadapi ancaman cuaca ekstrem.
“Kesiapsiagaan sejak dini akan menyelamatkan banyak jiwa dan mengurangi dampak kerugian akibat bencana hidrometeorologi. Sedangkan untuk kondisi panas ekstrem, kami juga mengingatkan potensi meningkatnya risiko kebakaran,” pungkas Djoko.(red.al)
0 Komentar