BUTON, penanuswantara.online – Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, akhirnya memberikan klarifikasi terkait ketidakhadirannya di kantor dalam beberapa waktu terakhir yang sempat memicu keresahan masyarakat. Ia menegaskan bahwa keberadaannya di Jakarta bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan dalam rangka mencari solusi atas persoalan keuangan yang tengah membelit Kabupaten Buton.
“Kita ini daerah kecil dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sumbernya hanya dari dua pos, yakni dana transfer pusat dan pendapatan asli daerah (PAD). Dari total APBD, hanya 4 persen berasal dari PAD, sementara 96 persen sisanya bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat,” jelas Alvin saat ditemui di kediamannya, Minggu (21/9/2025).
Defisit Rp 22 Miliar dan Utang Tertinggal
Alvin mengungkapkan, alasan utama dirinya harus aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat adalah karena defisit anggaran yang saat ini mencapai Rp 22 miliar. Selain itu, masih terdapat utang yang ditinggalkan oleh pemerintahan sebelumnya, sehingga beban keuangan daerah semakin berat.
“Terus terang, kondisi ini membuat saya sebagai pemimpin cukup panik. Kalau saya hanya duduk di kursi bupati, tidak ke pusat, tidak membuka jaringan, dan tidak melobi kementerian, lalu siapa yang akan membantu Kabupaten Buton?” ujarnya.
Selama hampir dua pekan di Jakarta, Alvin mengaku telah melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian, salah satunya Direktorat Jenderal Bina Marga. Dari hasil komunikasi tersebut, Kabupaten Buton berhasil mendapatkan bantuan program Inpres Jalan Daerah (IJD).
“Alhamdulillah, kita mendapat dukungan peningkatan jalan di Stadion 2. Ini bukti konkret bahwa saya tidak sekadar menghilang, tapi bekerja keras membawa hasil untuk daerah,” tegasnya.
Dituduh ‘Orang Hilang’ dan Dilaporkan ke Polisi
Ketidakhadiran Alvin selama dua pekan terakhir sempat memicu aksi warga. Bahkan, puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kepemudaan melaporkan sang bupati ke Polres Buton sebagai orang hilang, pada Kamis (18/9/2025).
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton, Muhammad Muzli, mengatakan laporan tersebut diajukan karena dalam beberapa pekan terakhir Alvin tidak pernah terlihat di kantor maupun di rumah dinasnya.
“Bupati tidak ada di kantor maupun rumah jabatan, sehingga kami khawatir dan melaporkannya sebagai orang hilang,” ungkap Muzli.
Selain laporan resmi, warga juga membuat pamflet orang hilang yang ditempel di berbagai titik keramaian.
Langsung Turun ke Warga
Setelah kembali ke Buton pada Sabtu malam (20/9/2025), Alvin langsung menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama warga di Baruga Pasarwajo, Minggu pagi. Usai acara tersebut, ia bergerak menuju Kecamatan Lasalimu untuk bertemu langsung dengan warga dan mendengar keluhan mereka.
Alvin berharap masyarakat dapat memahami tindakannya yang sempat membuat gaduh.
“Tolong jangan hanya melihat saya tidak berada di kantor. Semua langkah yang saya ambil ada laporannya, demi kesejahteraan Buton,” pungkasnya.
Dengan penjelasan ini, Alvin berharap polemik terkait dugaan dirinya “menghilang” dapat mereda, serta masyarakat bisa melihat hasil nyata dari upayanya memperjuangkan kepentingan daerah di pemerintah pusat.(red.al)
0 Komentar