Kediri, brillianjustice.online  – Cara berbeda dilakukan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, dalam merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Alih-alih menggelar lomba balap karung atau tarik tambang seperti biasanya, mereka memilih memperingati kemerdekaan dengan membangun taman toga dan sayuran di lahan kosong yang ada di lingkungannya.

Lahan yang sebelumnya gersang kini disulap menjadi hijau dan asri. Untuk menambah nuansa kemerdekaan, area taman mini itu dihiasi dengan dekorasi merah putih yang mempercantik pemandangan.

Ketua RT 33, Wahyudi, mengatakan bahwa ide ini muncul dari hasil musyawarah warga. “Daripada hanya lomba-lomba, kami sepakat merayakan HUT RI dengan kegiatan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya, Senin (25/8).

Menurutnya, tujuan utama pembangunan taman toga ini adalah mendukung ketahanan pangan warga, meski dalam skala kecil. Tanaman yang ditanam bisa dipetik dan dimanfaatkan secara bebas oleh seluruh warga.

Berbagai jenis tanaman herbal tersedia, mulai dari sereh, telang, kencur, jahe, temulawak, hingga secang. Selain itu, warga juga menanam aneka sayuran dan buah. “Kami mewajibkan setiap rumah menanam minimal satu polybag berisi tanaman obat,” tambah Wahyudi.

Warga menyambut positif inovasi ini. Suyati, salah satu warga, mengaku sangat terbantu. “Program ini bermanfaat sekali, kalau butuh bumbu atau herbal tinggal metik, jadi bisa hemat belanja,” ucapnya.

Tak hanya membangun taman toga, warga Karangrejo juga menggagas bank sampah sederhana. Sampah rumah tangga dipilah menjadi organik dan anorganik. Limbah organik diolah menjadi pupuk cair untuk menyuburkan tanaman, sementara limbah anorganik dimanfaatkan menjadi kerajinan seperti tas hingga kostum karnaval.

“Dengan cara ini, perayaan kemerdekaan tetap meriah sekaligus memberi manfaat nyata untuk lingkungan,” pungkas Wahyudi.(red.al)