Kediri, brillianjustice.online – Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Jawa Timur, mengenalkan sejumlah permainan tradisional yang telah dimodifikasi menjadi lebih menarik kepada mahasiswa dari Institut Pendidikan Guru Kampus Sultan Mizan Terengganu, Malaysia.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains UNP Kediri, Nur Ahmad Muharram, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama antar kampus. Pihaknya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan inovasi permainan tradisional Indonesia.
“Kami melakukan pengembangan permainan tradisional agar lebih mudah dimainkan anak-anak. Dengan adanya kunjungan ini, kami ingin membagikan hasil inovasi tersebut,” ujar Nur Ahmad, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, di Indonesia terdapat lebih dari 2.500 jenis permainan tradisional. Namun, pihak kampus hanya memodifikasi beberapa di antaranya agar lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Beberapa permainan yang ditampilkan antara lain boy-boynan, permainan asal Jawa Barat yang dimainkan dengan cara melempar bola ke tumpukan pecahan genteng; kronjang, perpaduan antara takraw dan keranjang dengan sasaran bola yang diarahkan ke keranjang; baloga, permainan dengan target kepingan dari tempurung kelapa menggunakan kayu; serta pitingan, permainan tradisional untuk melatih konsentrasi anak.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa dan dosen asal Malaysia ikut mencoba secara langsung. Bahkan, beberapa mahasiswa dari Malaysia memperagakan permainan bersama anak-anak sekolah dasar yang dihadirkan di area kampus.
Perwakilan Institut Pendidikan Guru Kampus Sultan Mizan Terengganu, Puan Norehan binti Mustafa, mengapresiasi kreativitas yang ditampilkan kampus UNP Kediri.
“Permainan ini sangat bagus karena sudah dimodifikasi dan diadaptasi agar sesuai diterima oleh anak-anak maupun masyarakat,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan salah seorang mahasiswa asal Malaysia, Muh Safik bin Sarafudin. Ia menilai permainan tradisional hasil inovasi tersebut menarik karena memadukan unsur olahraga, seperti sepak takraw dan bola keranjang.
“Bagi saya olahraga ini sangat sesuai jika dikembangkan di Malaysia. Hanya perlu memahami aturan mainnya, setelah itu bisa dimainkan dengan aman dan menyenangkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, permainan tradisional antara Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan. Perbedaan hanya terletak pada nama dan sedikit aturan main.
Melalui kegiatan ini, UNP Kediri berharap inovasi permainan tradisional tidak hanya memperkaya metode pembelajaran, tetapi juga bisa menjadi sarana mempererat hubungan pendidikan antara Indonesia dan Malaysia.(RED.AL)
0 Komentar